*Apresiasi Tinggi bagi Keberhasilan Timnas Putri Indonesia di Tengah Absensi Liga

KodeMimpi.com - 07/Dec/2024

judul

KODEMIMPI.com - Keberhasilan Timnas Putri mengangkat trofi internasional pertama dengan menjadi juara Piala AFF Putri 2024 mendapat apresiasi dari pemerhati sepak bola wanita, Retno Annisa Utami.

Timnas Putri Indonesia berhasil memenangkan trofi internasional pertama mereka setelah mengalahkan Kamboja di laga final Piala AFF Putri 2024 di New Laos National Stadium, Vientiane, pada Kamis (5/12/2024).

Gol-gol datang dari Reva Octaviani (19' dan 57') serta Sydney Hopper (35'). Kamboja hanya dapat membalas sekali melalui Hok Saody (32').

Turnamen ini sendiri menjadi ajang kualifikasi untuk ASEAN Women's Championship 2025 yang akan diikuti tim-tim putri terkuat di regional, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Myanmar.

Keberhasilan ini dipandang sebagai perkembangan impresif dari pasukan Garuda Pertiwi terutama setelah sempat ditahan 0-0 oleh Kamboja di laga pertama fase grup sebelum mengalahkan Malaysia tipis 1-0 pada laga kedua.

Merah Putih kemudian mengalahkan Singapura 3-0 di semifinal sebelum menumbangkan Kamboja saat kedua negara bertemu lagi di partai pemuncak.

"Garuda Pertiwi terus mengembangkan permainan setiap laga," ujar Nino, yang juga menjadi co-founder akun Women's Footie ID, saat dihubungi Kompas.com setelah partai final.

Ia mengapresiasi kehadiran dua pemain diaspora Katarina Stalin serta Sydney Hopper yang jadi penyokong lini ofensif tim di turnamen.

"Stalin dan Hopper keren. Claudia (Scheunemann) tidak menjadi tumpuan tunggal," tuturnya melanjutkan, sembari memuji ketangguhan Vivi Oktavia Riski dalam membantu pertahanan.

Ia juga mengatakan agar kemenangan ini membuat PSSI lebih bersemangat untuk menggulirkan Liga Putri di Tanah Air lebih cepat dari rencana awal pada 2026.

"Mudah-mudahan PSSI cepat bangun tidur dan memajukan timing liga," ujarnya.

Nino pun kini berharap agar Garuda Pertiwi bisa menunjukkan penampilan terbaik di ASEAN Women's Championship nanti.

Apalagi, Australia sang tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023 juga akan berpartisipasi walau menurunkan tim U23.

"Pastinya akan lebih berat, cuma Indonesia saja (dari semua kontestan) yang tak punya liga," ujarnya.

"Soal hasil terbaik, yang penting kuncinya adalah mengalahkan antara Singapura atau Kamboja, tergantung hasil drawing."

"Mungkin juga mengimbangi Myanmar minimal. Kalau ketemu Filipina yang penting tidak terbantai dulu."

"Apalagi membicarakan Thailand dan Filipina. Yang penting cut the gap lawan mereka dulu jangan berpikir menang atau imbang."

Mau bagaimana, timnasnya tidak punya liga."